Wednesday, February 26, 2020

Diskusi

PENGERTIAN DAN PRINSIP DISKUSI

    Diskusi yaitu melakukan sesuatu yang biasa dilakukan oleh seseorang, karena dalam diskusi terdapat proses interaksi sosial antara seseorang dengan orang lain. Diskusi berasal dari bahasa latin yaitu discussio, discussi, discussum yang berarti memeriksa, memperbincangkan, membahasa. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk memecahkan sebuah masalah. Sementara menurut istilah diskusi adalah proses bertukar pikiran antar dua orang atau lebih dalam memecahkan masalah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

     Dalam diskusi biasa dapat diwarnai dengan dialog, penyampaian argumen, penanggapan, dan adu gagasan. Diskusi dapat dialkukan oleh dua orang, puluhan, ratusan bahkan hingga ribuan orang hal tersebut dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Hal-hal yang boleh dilakukan dalam diskusi dapat berupa penyampaian gagasan, penolakan gagasan, memberi tanggapan, saran, kritik dan usul disamping itu dalam diskusi harus memuat sebuah kesimpulan, kesepakatan, pemikiran alternatif dan hal lain sebagainya. Maka dalam hal ini diskusi dapat dikatakan proses bertukar pikiran dengan cara-cara tertentu untuk mencapai tujuan tertentu melalui tukar informasi (information share), mempertahankan (self-maintenance) dan pemecahan masalah (problem solving).

    Agar sebuah diskusi senantiasa berjalan dengan baik maka, seseorang yang melakukan diskusi harus memegang teguh pada prinsip-prinsip diskusi diantaranya,

•Menghindari debat kusir ( menyelisihi tanggapan seseorang tanpa argumen yang jelas)
•Menyanggah atau menolak pendapat.            orang lain harus didasari argumentasi-          argumentasi yang kuat dan meyakinkan.
•Setiap peserta dituntut untuk.                          menyampaikan pendapat-pendapatnya.
•Tidak ada pemenang dalam diskusi, yang.    dicari adalah mufakat atas kesepakatan.      bersama selurug anggota diskusi.

UNSUR-UNSUR DISKUSI

Dalam berdiskusi ada beberapa unsur yang harus diperhatikan diantara adalah Konten. Konten merupakan materi-metari yang akan dibahas dalam sebuah diskusi, biasnya materi ini dibuatkan sebuah draft terlebih dahulu agar diskusi senantiasa terarah dan sistematis. Adapun yang perlu diperhatikan dalam sebuah konten diantaranya,

•Menarik perhatian untuk dibahas
•Aktual dan hangat dari pandangan umum
•Bermanfaat bagi peserta, masyarakat.            umum dan ilmu pengetahuan
•Baru, yaitu belum ada sebelumnya
•Langka
•Menyangkut kebijakan umum
•Mengandung alternatif pendapat multidimensional

Unsur kedua dalam diskusi adalah manusia. Manusia merupakan subjek yang akan mengupas dan memperbincangkan hal-hal yang berhubungan dengan diskusi, yang menggerakan, mengarahkan dan mengemukakan adalah manusia itu sendiri. Oleh karenanya, seseorang harus dibagi tugas-tugas tertentu agar diskusi berjalan dengan baik.

1. Moderator

Moderator adalah seseorang yang bertugas untuk membuka, memperkenal notulis, memperkenal penyaji, membaca tata tertib, mengatur waktu pembicaraan, menyimpulkan hasil diskusi dan menutup diskusi.

2. Notulis

Notulis adalah seseorang yang bertugas untuk menuliskan permasalahan-permasalahan, pendapat-pendapat, dan kesimpulan-kesimpulan, dan kesepakatan bersama.

3. Peserta

Peserta adalah partisipan dalam mengemukakan pendapat, dan orang-orang yang menghidupkan sebuah diskusi.

4. Penyaji/Pemantik

Penyaji adalah seseorang yang bertugas untuk menyampaikan sebuah permsalahan untuk dikaji dan didiskusikan bersama

Unsur ketiga adalah Pelengkap yaitu segala sesuatu yang berhubungan sarana dan prasarana dalam menjalankan sebuah diskusi seperti tempat, LCD Player, Laptop dan lain-lain yang dapat membantu berjalannya diskusi dengan baik.


ETIKA DALAM BERDISKUSI

Dalam berdiskusi tentu ada batasan-batasan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta agar diskusi tersebut menjadi hidup dan berjalan dengan baik.

 Keterbukaan, artinya peserta diskusi harus siap bersedia dengan suka dan rela memberi dan menerima informasi apa pun.

Partisipasi penuh, artinya seluruh peserta wajib berpartisipasi dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dibahas.

Perdebatan harus didasarkan pada argumentasi, bukan emosi melawan emosi guna mencari jalan keluar bersama.

Pengajuan pertanyaan harus singkat dan jelas, artinya tidak bertele-tele.

Demokratis, artinya tidak adanya monopoli seseorang dalam berdiskusi

Selalu ada kesepakatan atau kesimpulan dari apa yang didiskusikan.

Tuesday, February 11, 2020

Cara Menyampaikan Kritik dan Saran



1. Pengertian

           Mengkritik adalah memberikan tanggapan disertai uraian atau pertimbangan (landasan, fakta dan
 data) baik buruk terhadap suatu hal. Kritik muncul karena seseorang tidak setuju atau kurang sependapat akan suatu hal.

2. Hal Yang Harus Diperhatikan

Agar kritikan tersampaikan dengan baik hendaknya memperhatikan hal - hal berikut ini:
  • Menyimak laporan (isu yang dibahas) dari awal hingga akhir
  • mencatat hal - hal yang dirasa kurang disetujui.
  • Menyampaikan kritik dengan bahasa yang baik. Contoh: Apa yang tadi disampaikan oleh saudara cukup bagus akan tetapi, saya rasa masih ada yang kurang karena........., Saya kurang sependapat karena .........
  • Memberikan argumen (berupa landasan, fakta, dan data) untuk memperkuat kritik yang disampaikan

3. Menghindari Perselisihan

Untuk menghindari perselisihan dalam menyampaikan kritik:
  • Perhatikan kondisi emosi orang lain. Setiap orang memiliki karakter emosional yang berbeda. Ada yang memiliki emosi tinggi, ada juga yang rendah. Untuk itu, harus adanya sifat saling menghargai agar kritik dibangun dengan selaras dan tidak terjadi kesalahpahaman
  • Pilihlah waktu dan situasi yang tepat . Carilah waktu yang tepat untuk menyampaikan kritik. Jangan pada waktu orang sudah emosi kita malah membuatnya semakin emosi. Jika kritik bersifat pribadi hindari memberikan kritik dimuka umum karena dapat mempermalukan seseorang didepan orang banyak.
 “Nasihatilah aku saat sunyi dan sendiri,  jangan nasihatiku di kala ramai dan banyak saksi. Sebab nasihat di tengah khalayak terasa hinaan yang membuat hatiku pedih dan koyak, maka maafkan jika aku berontak”
  • Tidak ada kesan menggurui. Sebaiknya kritik tidak mengandung unsur sok tau, sok pintar atau seolah - olah menggurui apalagi tanpa adanya landasan, fakta dan data. Kritik disampaikan dengan berdialog seperti biasanya, sehingga terkesan santai tapi tetap fokus dan serius.
  • Disampaikan dengan bahasa yang baik. Gunakan tutur bahasa yang baik dan tidak menyinggung. Bila mnggunakan kata yang tidak sopan orang yang dikritik akan merasa tersinggung sehingga tidak bisa menerima atau malah marah - marah dan terjadi salah paham. Sebaiknya bicaralah baik - baik, sehingga bisa mluluhkan hatinyadan dengan lapang dada menerima kritik.
  • Berikan alasan logis. Banyak orang menyampaikan kritik hanya menyalahkan, sehingga timbul perdebatan. Sebaiknya berikan alasan yang logis tentang kesalahan itu agar orang itu bisa mengerti dan menerima kritik dengan lapang dada.


Saran
Adalah pendapat yang di kemukakan untuk di pertimbangkan dengan harapan dapat memberikan perbaikan yang membangun dan positif.

Ciri-ciri Saran yaitu:
1. Berupa pendapat atau masukan yang di berikan pada seseorang atau kelompok yang selesai mengutarakan suatu materi atau pendapat.
2. Bersifat positif atau membangun atau memberikan sebuah jalan keluar demi kebaikan.

Cara Penyampaian Saran yaitu:
1. Di sampaikan dalam kalimat yang efektif dan logis
2. Penyampaian menggunakan bahasa baku
3. Sebelum memberikan sebuah saran, harus mengetahui dengan jelas permasalahan yang di bahas dalam diskusi
4. Saran harus bersifat objektif, bukan emosional

Contoh Saran:
“ Saudara Muhammad Asnan, percobaan yang anda lakukan bersama teman-teman sangat menarik. Namun, alangkah baiknya apabila objek penelitian tidak hanya satu objek, tetapi ada objek perbandingan sehingga penyebab keberhasilan dan ketidak berhasil percobaan tersebut lebih jelas.

Thursday, February 6, 2020

ASEAN dan PBB


ASEAN
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.
Anggota ASEAN
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN
  • Filipina (negara pendiri)
  • Indonesia (negara pendiri)
  • Malaysia (negara pendiri)
  • Singapura (negara pendiri)
  • Thailand (negara pendiri)
  • Brunei Darussalam (7 Januari 1984)
  • Vietnam (28 Juli 1995)
  • Laos (23 Juli 1997)
  • Myanmar (23 Juli 1997)
  • Kamboja (16 Desember 1998)
  • Timor Leste

Sejarah ASEAN
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah:
  • Adam Malik (Indonesia)
  • Narsisco Ramos (Filipina)
  • Tun Abdul Razak (Malaysia)
  • Rajaratnam (Singapura)
  • Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
  • Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerjasama yang erat di tengah – tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  • Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Latar Belakang didirikannya ASEAN
  • Persamaan bidang kebudayaan bahasa, tata krama, dan pola kehidupan.
  • Persamaan nasib akibat di tindas penjajah.
  • Persamaan letak geografis.
  • Berakhirnya konfrontasi yang timbul di Asia Tenggara yaitu antara Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Prinsip Utama ASEAN
  • Saling menghormati kemerdekaan dan kedaulatan.
  • Mengakui hak setiap bangsa untuk kehidupan nasional yang bebas.
  • Tidak saling ikut campur urusan dalam negeri masing-masing.
  • Penyelesaian perbedaan dan persengketaan dengan damai.

Arti dan Makna Logo ASEAN
Logo Asean : Disini
Logo Asean membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu dan dinamik. Warna logo ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning. Warna tersebut merupakan warna utama lambang negara-negara ASEAN.
  • Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan. 
  • Merah bermaksud semangat dan dinamisme
  • Putih menunjukkan ketulenan dan kuning melambangkan kemakmuran.
  • Sepuluh tangkai padi melambangkan cita-cita pelopor pembentuk ASEAN di Asia Tenggara, yaitu bersatu dan bersahabat.
  • Bulatan melambangkan kesatuan ASEAN
PBB
Latar belakang lahirnya PBB
PBB merupakan salah satu organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh Negara di dunia. Tujuannya untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional lembaga ekonomi dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC. Namun Sidang Umum yang pertama – dihadiri wakil dari 51 negara berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church HouseLondon). Pembentukan PBB diawali dengan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa  pada tanggal 10 Januari 1920 tokohnya adalah presiden Amerika Serikat Wodrow Wilson dengan tujuan untuk mempertahankan perdamaian internasional serta meningkatkan kerjasama internasional.
Tugas PBB adalah menyelesaikan sengketa secara damai.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)
Piagam PBB mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945 yang kemudian kita kenal sebagai hari lahirnya PBB. PBB bermarkas di New York (Amerika Serikat)
Negara Indonesia menjadi anggota PBB yang ke-60 pada tanggal 27 September 1950 tetapi keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.
 Bagian bagian Lambang
Lambang PBB : Disini      
1. Latar belakang berwarna biru
2. Lambang berwarna Putih
3. Peta dunia
4. Ranting zaitun
5. Garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom
6. Menggunakan proyeksi peta “Azimut berjarak sama” berpusat di Kutub Utara.
7. Delapan garis meridian (Garis bujur 360° dibagi 45°)

Makna lambang

1.  Latar belakang bendera PBB berwarna biru muda.


·                     Warna biru adalah warna netral internasional yaitu warna langit yang selalu dilihat setiap bangsa di setiap negara di Bumi. Juga merupakan warna laut yang menutup sebagian besar permukaan bumi.
·                     Warna biru menandakan misi PBB. Biru tua adalah misi yang sedang berlangsung, sedangkan biru muda adalah misi yang telah lalu. Oleh karena itu, pasukan PBB juga disebut "Helm Biru".
·                     Warna biru adalah kebalikan dari warna merah, yaitu warna perang. Dengan kata lain, warna biru juga melambangkan warna perdamaian internasional. Juga sekaligus menegaskan misi PBB yaitu menjaga perdamaian dunia.
·                     Warna biru adalah warna resmi PBB.

2.  Lambang PBB berwarna putih.


·                     Warna putih melambangkan kejujuran. Maksudnya, dalam organisasi PBB, yang digunakan adalah kejujuran. Saling terbuka jika ada masalah antara satu negara dengan negara yang lain sehingga tidak akan terjadi pertumpahan darah antar sesama.
·                     Warna putih jika digabungkan dengan warna biru, memberikan kesan kesatuan dan satu tujuan, walaupun tidak menyimbolkan keadilan pada semua keragaman di dunia.
·                     Warna putih adalah warna resmi PBB.

3.  Pada lambang PBB terdapat sebuah peta dunia yang sederhana antara Kutub Utara dan Kutub selatan dengan semua benua yang ditunjukkan secara garis besar.

·        Peta dunia melambangkan dan mewakili semua masyarakat yang tinggal di dunia.
·        Peta dunia menunjukkan luasnya lingkup daerah yang dipengaruhi oleh organisasi PBB.
·        Peta dunia menggambarkan bidang perhatian/ pengawasan PBB dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu perdamaian dan keamanan.

·        Peta dunia ini juga menunjukan bahwa tidak ada negara yang berkuasa, karena tidak ada negara manapun yang ditonjolkan dalam lambang tersebut.

4.  Pada lambang PBB terdapat Ranting Zaitun yang membingkai proyeksi bumi yang berisi peta dunia secara garis besar, melambangkan simbol perdamaian yang membingkai/ melingkupi seluruh negara di bumi.

5.  Garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom, melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry yahudi di Amerika, negara tuan rumah konferensi.

6.  Proyeksi peta yang digunakan pada lambang tersebut adalah “Azimut berjarak sama”, berpusat di Kutub Utara. Akibatnya kesejajaran yang ditampilkan adalah lingkaran konsentris dan rasio jari-jari nya hanyalah
5 : 4 : 3 : 2 : 1.

·                     Proyeksi peta dengan benua Amerika di tengah menyimbolkan bahwa Amerika merupakan negara tuan rumah konferensi.
·                     Proyeksi yang berpusat di kutub utara menunjukkan ruang lingkup seluruh dunia dari organisasi baru.
Tujuan PBB
  • Menyelamatkan generasi mendatang dari bencana perang
  • Memperteguh kepercayaan pada hak-hak asasi manusia
  • Mendorong kemajuan sosial dan tingkat kehidupan yang lebih baik
  • Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa-bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri
Asas PBB
  • Organisasi ini bersendikan pada asas-asas persamaan derajat dan kedaulatan dari semua anggota
  • Segenap anggota untuk menjamin adanya hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang ada pada negaranya
  • Segenap anggota akan menyelesaikan persengketaan intrnasional dengan cara sedemikian rupa
  • Organisasi ini akan menjamin agar negara-negara bukan anggota PBB tidak sesuai asas-asas nya
PBB ini memiliki enam organ utama :
1.   Majelis Umum (majelis musyawarah utama),
2.   Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanan),
3.   Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial internasional dan pembangunan),
4.   Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB),
5.   Mahkamah Internasional (organ peradilan primer),
6.   Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif).
7.   Instansi Sistem PBB lainnya
  • United Nations Funds for Population Activities (UNFPA), dana PBB untuk kegiatan kependudukan.
  • Food and Agriculture Organization (FAO), organisasi PBB yang menangani masalah pangan, pertanian, perikanan, peternakan, dan pekerjaan.
  • World Health Organization (WHO), organisasi PBB yang menangani masalah kemiskinan, kelaparan, dan kesehatan.
  • United Nations Environment Programmed (UNEP), organisasi PBB yang menangani dampak negatif perkembangan industri dan eksploitasi sumber daya alam.
  • United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO),      organisasi PBB yang menangani masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
  • International Monetary Fund (IMF), dana keuangan internasional yang menyediakan kredit bagi negara-negara miskin.
  • International Bank for Reconstruction and development (IBRD) atau Word Bank, yang menyediakan kredit bagi negara-negara miskin.
  • Asia Development Bank (ADB), bank pembangunan Asia.
  • United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan.
  • General Agreement on Tariff and Trede (GATT), persetujuan umum mengenai tarif dan perdagangan. GATT berubah menjadi World Trade Organization (WTO), organisasi perdagangan dunia.
  • European Economic Community (EEC), masyarakat ekonomi Eropa.
  • Asia Pasific Economic Cooperation (APEC), kerjasama ekonomi Asia Pasifik.
  • European Free Trade Association (EFTA), kerjasama perdagangan bebas Eropa.
  • ASEAN Free Trade Areas (AFTA), kawasan perdagangan bebas ASEAN.
  • North American Free Trade Association (NAFTA), kerjasama perdagangan bebas Amerika Utara (AS, Kanada, dan Mexico).
  • Latin American Free Trade Association (LAFTA), kerjasama perdagangan bebas Amerika Latin.

Thursday, August 15, 2019

Transformasi Digital

Transformasi digital adalah bagian proses dari teknologi yang lebih besar (lihat di bawah), dan ini adalah perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan yang ada pada. transformasi Digital dapat dianggap sebagai tahap ketiga dari merangkul teknologi digital: kompetensi digital → penggunaan digital → transformasi digital, dengan penggunaan dan kemampuan transformatif dalam menginformasikan kesadaran digital. Tahap transformasi berarti bahwa penggunaan inheren digital memungkinkan jenis baru dari inovasi dan kreativitas dalam domain tertentu, bukan hanya meningkatkan dan mendukung metode tradisional. Dalam arti sempit, transformasi digital dapat merujuk kepada konsep paperless dan mempengaruhi baik usaha perorangan dan seluruh segmen masyarakat, seperti pemerintah, komunikasi massa, seni, obat-obatan, dan ilmu pengetahuan.
Menurut Shahyan Khan (2016), dalam beberapa tahun belakangan telah terjadi kebingungan terminologi mengenai definisi "digitasi", "digitalisasi" dan "tranformasi digital". Sebuah hasil akademik "Kepemimpinan di era Digital – sebuah studi tentang efek digitalisasi pada top manajemen kepemimpinan" Khan menjelaskan dan berasal dengan bantuan Bounfour (2016), Vogelsang (2010), Westerman (2014),Collin, et al. (2015) dan lain-lain, sejarah perkembangan digitalisasi, dan menjelaskan istilah-istilah dari konsep tersebut.

Digitasi

Dipertimbangkan dalam politik, bisnis, perdagangan, industri, dan wacana media, sebagai "konversi dari informasi analog ke dalam bentuk digital" (contoh: numerik, biner format). Digitalisasi, secara teknis dijelaskan sebagai representasi dari sinyal-sinyal, gambar, suara, dan benda-benda dengan menghasilkan serangkaian angka, yang dinyatakan sebagai nilai diskrit (Khan, 2016). Menurut Collin et. al, (2015), dll. Mayoritas sektor dan industri di media, perbankan & keuangan, telekomunikasi, med-tech dan perawatan kesehatan telah dipengaruhi oleh konversi informasi ini.

Digitalisasi

Tidak seperti digitasi, Khan menjelaskan istilah ini yang sebenarnya sebagai "proses dari yang disebabkan oleh perubahan teknologi dalam industri di atas". Proses ini telah memungkinkan banyak fenomena yang hari ini dikenal sebagai Internet of Things, Industri Internet, Industri 4.0, Big data, M2M, Blockchain, Cryptocurrencies dll. Diskusi Akademik seputar digitalisasi telah digambarkan sebagai permasalahan dengan penggunaan Westerman (2014), Vogelsang (2010), Khan (2016), Mengunyah (2013), karena tidak ada definisi yang jelas dari fenomena yang telah dikembangkan sebelumnya. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa digitalisasi pada dasarnya berarti penggunaan canggih dari TI, dalam rangka untuk mengaktifkan dan mengambil keuntungan dari teknologi digital dan data. Ini awal definisi, namun sebagian besar telah digantikan oleh definisi di atas, sekarang dikaitkan dengan pandangan holistik pada bisnis & perubahan sosial, organisasi horisontal dan pengembangan bisnis, serta TI.

Transformasi Digital

Akhirnya, transformasi digital ini digambarkan sebagai "Total dan keseluruhan efek digitalisasi di masyarakat ." Khan mengatakan bahwa digitasi telah memungkinkan proses digitalisasi, yang mendorong peluang lebih kuat untuk bertransformasi dan mengubah modal bisnis yang ada, sosial-struktur ekonomi, hukum dan langkah-langkah kebijakan, pola organisasi, hambatan budaya, dll. Digitasi (konversi), digitalisasi (proses) dan transformasi digital (efek) mempercepat dan menerangi apa yang sudah ada dan sedang berlangsung secara horisontal dan proses-proses perubahan global dalam masyarakat (Khan, 2016, Collin et al. 2015).

Peluang dan tantangan

Ketika merencanakan untuk transformasi digital, organisasi harus mengenali faktor perubahan budaya yang akan mereka hadapi baik untuk pekerja dan para pemimpin organisasi agar dapat menyesuaikan diri saat mengadopsi dan bergantung pada teknologi asing. Transformasi Digital telah memunculkan pasar tantangan unik dan peluang, dimana organisasi harus bersaing dengan gesit terhadap para pesaing yang mengambil keuntungan dari rendahnya hambatan dalam menyediakan teknologi baru
Sementara si bungsu yang masih dilahirkan, anggota tertua dari Generasi Z sekarang berusia 19 tahun dan membuat perjalanan dari pendidikan penuh-waktu ke tempat kerja. Mereka bersemangat, lebih akrab dengan hal digital dengan pendekatan yang unik sebagai konsep bekerja.
Gen Z merupakan generasi kini yang sadar bahwa garis antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin kabur (boundary less). Bekerja adalah sebuah pola pikir bagi mereka, bukan hanya satu set untuk menyelesaikan tugas-tugas atau tujuan yang ingin dicapai. Mereka secara konstan akses ke email dan berkolaborasi melalui platform terbaru, dan selalu terhubung. Tetapi saat percakapan tentang hal ini yang selalu membuat tenaga kerja harus difokuskan pada teknologi yang terlibat – pemisahan antara kerja dan perangkat pribadi menjadi semakin langka – sedikit perhatian mempengaruhi mentalitas mereka. Sementara itu, generasi muda yang membentuk karier mereka. Generasi X yang sekarang biasanya mencapai tengah atau posisi manajemen senior. Milenium ini sudah mulai membuat kemajuan dan mengalami peningkatan karier. Dan sekarang, tentu saja, kita memiliki Generasi Z; tajam sebagai trailblazers, yang hanya meninggalkan sistem pendidikan dan memasuki dunia kerja. Bisnis harus merangkul pola pikir terhadap teknologi yang unik ini dan konsep bekerja dalam rangka untuk memanfaatkan Gen Z berdasar prilaku alami mereka. Ini akan membuktikan strategi kunci untuk merangkul digitalisasi, meningkatkan kelincahan dan mengadopsi platform kolaborasi terbaru di bisnis ini.

Wednesday, April 24, 2019

KEPEMIMPINAN



1.      PENGERTIAN PEMIMPIN
Ada beberapa definisi Pemimpin diantaranya
1)      Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan
2)      Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan

Hasil gambar untuk kepemimpinan

2.      PENGERTIAAN KEPEMIMPINAN
Menurut Keating, kepemimpinan adalah merupakan suatu proses atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Stoner, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan anggota kelompok.
Sedangakn menurut Pancasila, Kepemimpinan  harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
·         Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
·         Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
·         Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

3.      TUGAS KEPEMIMPINAN
Tugas kepemimipinan, pada dasarnya meliputi dua bidang utama, yaitu pencapaian tujuan organisasi dan kekompakan orang yang dipimipinnya. Tugas  yang berhubungan dengan kekompakan disebut relationship function. Keating, mengatakan bahwa tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kelompok yaitu:
1)      Memulai (inisiatif), yaitu usaha agar kelompok memulai kegiatan atau gerakan tertentu.
2)      Mengatur (regulasi), yaitu tindakan untuk mengatur arah angkah kegiatan kelompok.
3)      Memberitahu (informating), yaitu kegiatan memberi informasi, data, fakta, pendapat yang diperlukan.
4)      Mendukung (supporting), yaitu usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul, dari bawah dan menyempurnakan dengan menambah atau mengurangi untuk diginakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama.
5)      Menilai (evaluasi) yaitu tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuaensi-konsekuansinya dan utnu ng ruginya.
6)      Menyimpulkan (summrizing) yaitu kegiatan untuk mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul muncul, menyingkat lalu menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebih lanjut

4.      FUNGSI KEPEMIMPINAN
Fungsi Kepemimpinan Diantaranya:
1)      Penentu arah, yaitu setiap organisasi diciptakan atau dibentuk sebagai wahana untuk mencapai tujuan tertentu, baik sifatnya jangka panjang, jangka pendek yang tidak mungkin tercapai apabila tidak diusahakan dicapai oleh anggotanya yang bertindak sendiri-sendiri, tanpa ditentukan arah oleh pimpinan
2)      Fungsi perintah, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat satu arah arah kepa yang dipimpinnya.
3)      Fungsi kosultatif, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat dua arah kepada yang dipimpinnya meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak yang memimpin.
4)      Fungsi partsipatif, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat dua arah kepada yang dipimpinnya, tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif antara pemimpin dan yang dipimpin. Dalam hal ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan dalam mengambil keputusan maupun dalam melaksananakan keputusan.
5)      Fungsi delegasi, yaitu fungsi pemimpin untuk mendelegasikan wewenang untuk membuat, menetapkan, dan atau melaksanakna keputusan, baik melalui persetujuan mauun tanpa persetujuan pimpinan

5.      GAYA KEPEMIMPINAN
Secara umum gaya kepemimpinan hanya dikenal dalam dua gaya yaitu
1)      Gaya otoriter. Gaya kepemimpinan otoriter biasanya dipandang sebagai gaya yang didasarkan atas kekuasaan posisi dan penggunaan otoritas dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pemimpin.
2)      Gaya kepemimpinan demokrasi dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

6.      TIPE KEPEMIMPINAN
Tipe Kepemimpinan
1)      Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2)      Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3)      Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4)      Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5)      Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6)      Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.

7.      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Beberapa Faktor yng mempengaruhi kepemimpinann dalam orgnisaasi,
1)      Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2)      Harapan dan perilaku atasan.
3)      Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.
4)       Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
5)      Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
6)      Harapan dan perilaku rekan orgnisasi