MENGENAL BANTEN
Sejarah
terbentuknya
Banten adalah sebuah provinsi
di Tatar Pasundan, serta wilayah paling barat di Pulau Jawa, Indonesia.
Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun menjadi
wilayah pemekaran sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang.
Lambang
dan makna logo
Logo Provinsi Banten |
·
Kubah Masjid,
melambangkan kultur masyarakat yang agamis. Bintang bersudut lima, Ketuhanan
Yang Maha Esa.
·
Menara Masjid Agung Banten, melambangkan semangat tinggi, yang
berpedoman pada petunjuk Allah SWT.
· Gapura Kaibon, melambangkan Daerah Provinsi Banten sebagai
pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan lalu lintas internasional
menuju era globalisasi.
· Padi berwarna kuning berjumlah 17 dan Kapas
berwarna putih berjumlah 8 Tamgkai , 4 Kelopak Berwarna cokelta, 5 KUMTUM BUNGA
melambangkan Provinsi Banten merupakan daerah agraris,
cukup sandang pangan. 17-8-45 menunjukkan Proklamasi Republik Indonesia.
· Gunung berwarna Hitam, melambangkan kekayaan alam
dan menunjukkan dataran rendah serta pegunungan. Badak bercula satu,
melambangkan masyarakat yang pantang menyerah dalam menegakkan kebenaran dan
dilindungi oleh hukum.
·
Laut berwana biru, dengan gelombang putih berjumlah
17 melambangkan daerah maritim, kaya dengan potensi lautnya.
·
Gerigi berwana abu-abu berjumlah 10, menunjukkan
orientasi semangat kerja pembangunan dan sektor industri.
·
Dua garis marka berwana putih, menunjukkan landasan
pacu Bandara Soekarno Hatta, lampu bulatan
kuning (beacon light) melambangkan pemacu semangat mencapai cita-cita.
·
Pita berwarna kuning,
melambangkan ikaatan persatuan dan kesatuan masyarakat Banten.
Makna warna
·
Merah - keberanian
·
Putih - suci, arif dan bijaksana
·
Kuning - kemuliaan, lambang kejayaan dan keluhuran
·
Hitam - keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati
·
Abu-abu - ketabahan
·
Biru - kejernihan, kedamaian dan ketenangan
·
Hijau - kesuburan
·
Cokelat – kemakmuran
Adat
istiadat
1. Debus, merupakan kesenian bela
diri dari Banten. Kesenian ini diciptakan pada abad ke-16, pada masa
pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Debus, suatu kesenian yang mempertunjukan kemampuan manusia
yang luar biasa, kebal senjata tajam, kebal api, minum air keras, memasukan
benda kedalam kelapa utuh, menggoreng telur di kepala dan lain-lain.
1. Tari Cokek, sebuah tarian tradisional dari
daerah Tangerang yang dimainkan kali pertama sekitar abad ke-19. Ketika itu,
tarian ini diperkenalkan oleh Tan Sio Kek, seorang tuan tanah. Di daerah Tangerang, tari Cokek biasanya dimainkan sebagai
pertunjukan hiburan saat warga Cina Benteng menyelenggarakan pesta pernikahan.
Warga Cina Benteng merupakan warga Tionghoa keturunan yang tinggal di daerah
Tangerang.
2. Kesenian dogdog lojor, terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau
kesatuan adat Banten Kidul yang tersebar di sekitar Gunung Halimun (berbatasan
dengan Sukabumi, Bogor, dan Lebak). Meski kesenian ini dinamakan dogdog lojor, yaitu
nama salah satu instrumen di dalamnya, tetapi di sana juga digunakan angklung
karena kaitannya dengan acara ritual padi.
Objek wisata
1.
Pantai
Anyer adalah salah satu tempat wisata di Banten yang paling ramai dan populer,
terutama bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya karena dekat dan terjangkau.
Berlokasi di Kabupatan Serang, Banten,
2.
Taman
Nasional Ujung Kulon sesuai dengan namanya, berada di ujung barat Pulau Jawa.
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon tidak hanya mencakup kawasan daratan yang
ada di Pulau Jawa saja, melainkan juga termasuk beberapa pulau di sekitar ujung
barat Pulau Jawa.
3.
Tanjung
Lesung adalah nama sebuah kawasan pantai yang eksklusif dan terawat di ujung barat Pulau Jawa, sekitar 180 KM dari kota Jakarta.
Berlokasi di Kabupaten Pandeglang, Banten, Tanjung Lesung memiliki luas sekitar
1500 hektar
4.
Kampung
Baduy adalah kampungnya suku Baduy. Suku Baduy adalah suku yang masih kental
adat sundanya, dan merupakan salah satu suku asli yang ada di Banten. Kampung
Baduy yang berada di Kabupaten Lebak, Banten ini memiliki penduduk sekitar
8,000 jiwa dan terbagi menjadi 2, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar
Tanjung Lesung |
Pantai Anyer |
Kampung Baduy |
Ujung Kulon |